Portofolio

Dalam perjalanannya, Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana telah melakukan berbagai macam kegiatan bekerja sama dengan berbagai pihak diantaranya sebagai berikut:

Bidang Lingkungan

Penyusunan Dokumen Inventarisasi Keragaman Geologi (Geodiversity), Pengusulan Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage), dan Pemanfaatan Situs Warisan Geologi

Pengembangkan pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan di Kalimantan Utara dengan mengusulkan pengembangan geopark di Kabupaten Bulungan, yang memanfaatkan keragaman geologi, hayati, dan budaya untuk konservasi dan edukasi. Telah diajukan oleh Gubernur untuk ditetapkan sebagai Warisan Geologi Nasional. Badan Geologi Kementerian ESDM RI telah memberikan penilaian awal dan merekomendasikan penambahan titik keragaman geologi serta perluasan area kajian, sehingga perlu dilakukan inventarisasi tambahan di Kabupaten Bulungan, Malinau, dan Tana Tidung untuk mendukung usulan tersebut.

Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berbasis bencana Lingkungan di Wilayah Ekoregion Kalimantan

Pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan di Indonesia memerlukan perencanaan yang seimbang antara pendekatan ekologi dan ekonomi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan harus mempertimbangkan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pemeliharaan keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan mendatang. Sumber daya alam memiliki sifat saling ketergantungan, sehingga pemanfaatannya harus dilakukan secara holistik untuk mencegah dampak negatif terhadap ekosistem dan masyarakat.

Gerakan Aksi Proklim Indonesia 2020

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Peraturan Menteri Nomor P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 meluncurkan Program Kampung Iklim (PROKLIM) untuk mengendalikan perubahan iklim berbasis masyarakat. Program ini bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam adaptasi terhadap dampak perubahan iklim serta mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK). PROKLIM juga mengakui keswadayaan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi di tingkat komunitas, mendukung pembangunan rendah karbon, dan berketahanan iklim.

Sosialisasi dan Promosi Srikandi Sungai Indonesia

Srikandi Sungai berdiri pada 29 April 2016 di inisiasi oleh Prof. Dr. Suratman, M.Sc. Srikandi Sungai merupakan paguyuban ibu-bu dari berbagai latar belakang, antara lain akademisi, pemerintah, masyarakat, dan swasta. Srikandi Sungai Indonesia dibentuk di seluruh Indonesia untuk mewujudkan sungai yang cantik, bersih, dan indah (CiBI). Program SS2I untuk SDGs yaitu mengasuh sampah untuk menghidupkan peradaban sungai di era global. Prinsip kelola limbah dan sampah dari pasar, dapur, dan sumur (PaDaMu). Srikandi Sungai Indonesia mempunyai visi terwujudnya gerakan perempuan Indonesia pelopor pembangunan lingkungan sungai dan sustainable development.


Bidang Sosial, Ekonomi dan Kependudukan

Restorasi Transmigrasi dan Gerakan Nasional Green Transpolitan 4.0

Tujuan pembangunan nasional dalam konteks ekonomi global NKRI, sebagaimana diamanatkan pada pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah datah Indonesia. Dalam pelaksanaan pembangunan ini turut melibatkan segala aspek kehidupan bangsa, seperti aspek politik, ekonomii sosial budaya dan pertahanan keamanan secara berencana menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan. Tujuannya untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka untuk mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju terintegrasi.

Pendampingan Perguruan Tinggi Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Kawasan Lamunti – Dadahup Kabupaten Kapuas

Pengembangan Kawasan transmigrasi berlandaskan paradigma baru ketransmigrasian yang mengedepankan koordinasi dan integrasi untuk mengurangi kesenjangan dan memastikan perencanaan yang baik. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengoptimalkan tujuan ini melalui strategi pembangunan desa dan Kawasan transmigrasi, yang mencakup dua program utama: transformasi ekonomi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, termasuk pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan inovasi masyarakat.

Bimbingan Teknis Transmigrasi

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Peningkatan Kapasitas Pegawai Bidang Ketransmigrasian Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKtrans), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT). Kegiatan BIMTEK merupakan agenda tahunan yang diinisiasi oleh Prof. Dr. Suratman, M.Sc. dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pegawai PPKTrans pusat dan daerah sebagai komponen vital pengembangan kawasan transmigrasi. Sejauh ini, kegiatan BIMTEK telah terlaksana sejak tahun 2019, dikoordinasikan oleh Fakultas Geografi UGM bekerja sama dengan Kemendesa PDTT.

Tema kegiatan untuk BIMTEK Transmigrasi tahun 2024 adalah Bimbingan Teknis Pengelolaan Lahan untuk Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi. Pada tahun 2023 temanya adalah Bimbingan Teknis Konsep Transpolitan dalam Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi. Pada tahun 2022 kegiatan BIMTEK mengambil tema Bimtek Peningkatan Kapasitas Pegawai Bidang Ketransmigrasian Ditjen Ppktrans Tahun 2022.


Bidang Pengembangan Wilayah

Rencana Induk Satuan Strategis Pantai Selatan Gunung Kidul

Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No. 2 Tahun 2017 mengatur penataan ruang keistimewaan DIY berdasarkan nilai-nilai harmoni, kelestarian lingkungan, dan sosial ekonomi, serta prinsip-prinsip spiritual, humanisme, dan demokrasi. Penataan ruang dilakukan melalui pengembangan struktur dan pola ruang pada satuan ruang strategis yang memiliki nilai filosofis, historis, dan budaya, serta berpengaruh pada pelestarian budaya dan kesejahteraan masyarakat. Kewenangan pemerintah daerah mencakup penyusunan rencana induk yang mencakup semua aspek keruangan, termasuk fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan, untuk memastikan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dan terintegrasi.

Kajian Analisis Risiko Pengembangan Transmigrasi Swakarsa Mandiri Milenial Di Kawasan Transmigrasi Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan

Backlog kepemilikan rumah di Indonesia pada 2023 mencapai 9.905.820 rumah tangga, sebagian besar diisi oleh masyarakat berpenghasilan rendah, terutama generasi Millennial di Pulau Jawa. Minat transmigrasi menurun karena stigma negatif terkait lokasi dan pelayanan. Program Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM), yang menyediakan perumahan bersubsidi dan bimbingan kerja bagi masyarakat di Kawasan Transmigrasi Mandiri. TSM bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran dan Indeks Perkembangan Kawasan Transmigrasi melalui pemanfaatan lahan di Kawasan Perkotaan Baru / Transpolitan.

Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Perkotaan Baru di Kawasan Transmigrasi Telang, Kab. Banyuasin, Prov. Sumatera Selatan Dalam Rangka Mendukung Konsep Transpolitan

Peraturan Pemerintah No. 19/2024 mengatur perencanaan kawasan transmigrasi, termasuk pembentukan Rencana Kawasan Transmigrasi (RKT) dan rencana perwujudan kawasan transmigrasi. Rencana perwujudan ini mencakup pembangunan SKP, KPB, SP, pusat SKP, serta prasarana dan sarana. KPB berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dengan fokus pada permukiman, pelayanan, dan ekonomi. Kawasan Transmigrasi Telang, yang ditetapkan pada tahun 2016, memiliki lahan cadangan untuk pengembangan transmigrasi, termasuk permukiman transmigrasi mandiri (TSM) seluas 5 hektar. Direktorat P2KT menyusun rencana pembangunan KPB tematik untuk pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dengan dokumen rencana detail yang memastikan keterpaduan antar sektor sesuai RTRWK.

Penyusunan Masterplan Trans-science Technopark Kawasan Transmigrasi Mutiara Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara

Dalam konteks globalisasi, muncul konsep Transpolitan yang mengintegrasikan kebutuhan berbagai stakeholder untuk meningkatkan nilai tambah produk dan menciptakan kawasan terpadu. Era Transmigrasi 4.0 menuntut keterlibatan multi-stakeholders dalam meningkatkan produksi dan nilai tambah, dengan pengembangan pusat kegiatan produksi berbasis teknologi. Salah satu pilot project dari inisiatif ini akan dilaksanakan di Kawasan Transmigrasi Mutiara, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

 

Dan masih banyak lainnya.